Kitab Fiqih : Safinatunnaja

Ilmu Fiqih merupakan ilmu yang penting untuk diketahui dan dipelajari oleh umat Islam, karena ilmu ini mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan ibadah kita.

Berikut ini merupakan terjemahan dari kitab Safinatunnaja. (Syekh Salim Ibnu Samir Al Hadhrami).


Bismillaahir-Rahmaanir-Rahiim

“Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”


Penjelasan:

Arti  Bismillahi … yang demikian itu, menurut yang sudah lazim menjadi pengertian umum kaum muslim di Indonesia.

Yang biasa diajarkan di pesantren-pesantren, dilandasi arti secara harfiyah dan dilengkapi dengan ilmu nahwu, ma’ani dan lain-lainnya, yaitu: “Saya memulai dengan menyebut nama Allah yang banyak member nikmat besar di dunia dan nikmat kecil di akhirat.”

Pengertian nikmat besar dan kecil itu sering dijelaskan sebagai berikut:

a.    Saya memulai dengan nama Allah, tidak dengan nama lainnya. Nikmat besar di dunia, yaitu besar atau banyak yang menerimanya, karena seluruh makhluk Allah baik yang mukmin maupun yang bukan mukmin juga seluruh hewan dan lain-lainnya, semuanya menerima nikmat Allah. Padahal sebetulnya nikmat yang elah Allah berikan kepada seluruh makhluk-Nya di dunia ini hanya satu persen (katakanlah) dari nikmat yang telah dijadikan-Nya. Dengan nikmat yang satu persen untuk seluruh makhluk-Nya itu sudah banyak orang yang lupa daratan, lupa kepada pemberinya, yaitu Allah Yang Maha Pemurah.

Adapun nikmat kecil di akhirat, ialah sedikit yang menerimanya, yaitu hanya ahli surge saja, sedangkan rata-rata orang yang masuk surge itu (katakanlah) dari seribu orang hanya seorang. Adapun yang 999 orang lagi ke neraka, sedangkan nikmat Allah yang diberikan sebanyak 99% dari seratus nikmat itu. Oleh karena itu, kenikmatan surge dapat dihitung = 99 x 999 nikmat dunia = 98901 lipat nikmat dunia. Dengan kenikmatan dunia yang satu persen diberikan kepada seluruh makhluk sudah begini nikmatnya, sehingga rata-rata kita enggan mati, apalagi dengan kenikmatan  di surge yang tidak dapat dibayangkan.

b.  Di samping itu ada juga orang yang menerangkan, bahwa yang dimaksud dengan nikmat besar ialah, nikmat yang tidak disertai usaha, seperti Allah telah menyediakan air susu ibu sebelum anaknya lahir dan lain-lainnya, sedangkan nikmat nikmat kecil ialah nikmat yang disertai usaha, seperti keuntungan dari hasil berdagang, bercocok tanam dan sebagainya.

Perlu diketahui, bahwa lafaz Bismillaahir-rahmaanir-rahiim banyak sekali faedahnya, di antaranya ialah sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw. :

“Setiap perbuatan yang tidak dimulai dengan membaca Bismillaah … ibarat binatang yang putus ekornya.”

Maksudnya kurang baik dan kurang sempurna.


Alhamdulillaahi Rabbil’Aalamiin.
Wabihii Nasta’iinu ‘Alaa Umuurid-Dunyaa Wad-Diin.

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam.
Da hanya kepada-Nya-lah memohon pertolongan atas segala perkara dunia dan agama.


Penjelasan:

  1. Puji itu ada empat macam, yaitu:
a.       Puji Allah kepada Zatnya,
b.      Puji Allah kepada makhluk-Nya,
c.       Puji makhluk kepada Allah, dan
d.      Puji makhluk kepada makhluk.

Semua, pada hakikatnya hak Allah, sebab kebaikan manusia pada hakikatnya Allah jualah yang menciptakannya.

  1. Allah yang membuat, mengurus, dan mengatur seluruh alam.
  2. Arti agama menurut bahasa, ialah: tunduk atau taat. Sedangkan menurut istilah, ialah:
Maa Syara’ahullaahu ‘Alaa Lisaani Nabiyyihii Minal Ahkaami.

“Hukum yang disyariatkan oleh Allah melalui lisan nabi-Nya.”

Agama, disebut juga: millah, syara’ dan syariat.



Wa Shallallaahu Wa Sallama ‘Alaa Sayyidinaa, Muhammadin Khootamin-Nabiyyiina, Wa ‘Alaa Aalihi Wa Shahbihii Ajma’iina, Wa Laahaula Wa Laa Quwwata Illaa Billaahil ‘Aliyyil ‘Adhiimi.

Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad pemungkas para Nabi; juga kepada keluarga dan semua sahabatnya. Dan tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Zat Yang Maha Luhur lagi Maha Agung.

Penjelasan:

  1. Dengan memohon rahmat dan salam atas nabi tidak berarti Nabi Muhammad kurang dirahmati oleh Allah, melainkan sebagai tafa’ul, yaitu mengharapkan limpahannya, agar kita pun mendapat rahmat dan salamnya.
  2. Yang dikatakan keluarga Nabi Muhammad saw. Itu mencakup keluarga rumah tangganya dan setiap orang yang takwa yang mengikuti agamanya.
  3. Ucapan hauqalah adalah ucapan keikhlasan, bahwa kita merasa tidak kuat bertakwa melainkan dengan pertolongan Allah, sedangkan perbuatan maksiat adalah timbul dari ajakan hawa nafsu kita.

***


0 komentar:

Posting Komentar

"MENGABDI UNTUK BERBAKTI"

___________________________

Powered by: Blogger